Merenung Bersama One Piece
Saya masih ingat betul bagaimana pejalanan luffy dan teman-temanya untuk menjadi raja bajak laut. Pertama dia menemukan Zorro sebagai seorang ahli pedang, dan mengajak zorro untuk bergaungan dengan timnya (Bajak Laut Topi Jerami), setelah itu dia menemukan Usop, sebagai seorang penembak jitu, jenius dalam membuat alat-alat perang serta pembohong besar. Tidak hanya itu, berkat bantuan dari teman usop yang bernama Kaya, dia diberi sebuah kapal yang bernama “going merry go”. Perjalanan Luffy terus berlanjut, hingga akhirnya dia bertemu dengan Nami, seorang pencuri ulung sekaligus ahli navigasi.
Dari sini, satu persatu anggota Bajak Laut Topi Jerami terus bertambah, disusul oleh Sanji, sebagai seorang koki ahli, dan copper seorang dokter dikapal itu. Mereka terus berpetualang melewati kerasnya kehidupan di laut serta dengan musuh-musuh yang semakin lama semakin berat. Seiring berjalanya waktu, personil Bajak Laut Topi Jerami terus bertambah, ada tiga orang lagi (hingga saat ini) yang bergabung dengan Bajak Laut Topi Jerami, yaitu nio robin sang arkeolog, Franky sang Cyborg sekaligus tukang kayu yang ahli membuat kapal, dan Brook seorang tengkorak hidup, pemusik serta cukup ahli dalam memainkan pedangnya.
Hari demi hari mereka lewati, hingga pada akhirnya mereka tiba di pulau Sabaody Archipelago, disanalah seuah pelajaran besar diterima oleh teman-teman Luffy. Ya.... Sebuah pelajaran yang sangat berharga, kenapa tidak!!! Ambisi Luffy untuk menjadi raja bajk laut tidaklah cukup jika hanya sebatas ambisi dan angan-angan saja, melainkan juga harus dibarengi dengan kekuatan dari setia anggotanya yang juga besar.
Di pulau Sabaody Archipelago, inilah menurut saya sebagai titik awal bagi siapapun juga jika memiliki angan-angan besar maka dia harus berusaha sekeras mungkin.
Pertemuan dengan Kuma
Namanya adalah Kuma, seorang manusia (bisa juga disebut dengan “robot”), sekaligus sebagai salah satu anggota tersembuyi dari pasukan revolusi. Bagi Luffy dan teman-temanya, Kuma adalah sosok yang sangat kuat, dia mampu memindahkan orang dimana saja, ditempat yang dia suka.
Sebenarnya ada apa dengan Kuma?
Dari sinilah saya mencoba untuk meraba, pesan apa yang bisa saya ambil dari film One Piece ini. Berawal dari ambisi Luffy untuk menjadi seorang raja bajak laut. Tentu hal ini tidak dapat dia peroleh hanya dengan mengandalkan kekuatan dari dirinya sendiri. Sudah barang tentu dia juga membutuhkan kekuatan dan kerjasama dari teman-temanya.
Namun apa yang nantinya dihadapi oleh Luffy tentu bukanlah tandinganya jika hanya dengan kekuatan yang mereka miliki saat ini. Jangankan untuk menghadapi Pemerintah dunia atau Sengoku yang sebagai seorang admiral, ataupun menghadapi Do Flaminggo yang hanya seorang Shichibukai saja belum tentu Luffy menang (dengan kekuatan saat itu). Lalu bagaimana dengan Kuma?
Dalam cerita di pulau Sabaody Archipelago inilah Luffy bertemu dengan Kuma, dia melawan Kuma, namun apa yang terjadi, Kuma memisah-misahkan anggota Bajak Laut Topi Jerami. Zorro dibuang di pulai hantu dan bertemu dengan Mihawk yang seorang ahli pedang nomor wahid di dunia, bersama dengan Mihawk inilah nantinya Zoro menimba ilmu, sekaligus belajar Haki.
Nami dibuang di Pulau Langit Kecil, disinilah Nami bertemu dengan para Profesor yang sudah ahli dalam membuat awan dan manipulasi cuaca. Nico Robin dilempar disuatu tempat hingga akhirnya dia bertemu dengan pasukan Revolusi untuk selanjutnya dia belajar meningkatkan ilmu pengetahuan serta kekuatan yang dia miliki. Sanji dikirim ke Kerajaan Kamabakka, disana dia bertemu dengan para waria dan Ivankof dalam kondisi ini sanji terus-terusan dikejar oleh para waria, hingga akhirnya dia bisa belajar tendangan api dan dapat berlari di udara.
Berdeda tempat pula dengan Chopper, dia dibuang disebuah tempat dimana dia bisa mengembangakan kemampuanya dalam mengobati sekaligus membuat rumbbel ball yang memungkinkan dia untuk merubah wujudnya. Franky dibuang di pulau bersalju, disana dia belajar untuk memodifikasi dirinya menjadi lebih kuat hingga seperti saat ini. Usopp dibuang di pulau makanan, disitu dia juga berlatih menembak, berlari serta meningkatkan kekuatan yang dia miliki, termasuk meramu peluru yang dia gunakan di ketapelnya.
Sedangkan Brook, dia belajar dalam permainan musiknya hingga dia mampu menjadi artis terkenal dengan kemampuan yang terus meningkat. Lalu dimana Luffy?
Ya, Luffy juga dilempar di pulau perempuan yang bernama Amazon Lili, disitulah dia bertemu dengan Boa Hancok, dan tak kalah dengan teman-temanya, Luffy sebagai seorang kapten bajak laut, dia juga belajar. Dia belajar ilmu Haki dengan seorang ahli Haki nomor wahid yang sekaligus mantan anggota dari Gold D Roger (raja bajak laut). Sangat jelas disini, seluruh anggota Topi Jerami terpisah, dan semua anggotanya sama-sama belajar untuk meningkatkan kekuatan dan ilmu mereka, agar mampu dalam menghadapi musuk pada petualangan-petualangan berikutnya.
Dalam hal ini tentu Luffy terpisah dengan semua anggota Krunya. Banyak hal yang mereka lakukan selama terpisah ini, hingga akhirnya setelah dua tahun mereka berpisah, mereka sepakat untuk saling bertemu kembali ditempat mereka dipisah-pisahkan yaitu pulau Sabaody Archipelago.
Waktu yang dinanti sudah tiba, dua tahun mereka telah berpisah, dan saat ini anggota mereka telah kembali ke pulau Sabaody Archipelago untuk kembali bersatu dalam sebuah tim Bajak Laut Topi Jerami. Tentu setelah terpisah panjang, dan semua anggotanya telah belajar dan belatih untuk meningkatkan ilmu dan kekuatan mereka masing-masing. Kini Luffy seakan mendapatkan kembali anggotanya namun dengan kemampuan yang berbeda, yaitu bertambah kuat.
Setelah anggotanya berkumpul kembali maka petualangan baru di Dunia Baru juga dimulai, musuh kuat telah menanti di depan. Seorang Shichibukai bernama Do Flaminggo, telah menanti Luffy. Pertempuran dengan Do Flaminggo menjadi pertempuran yang sangat menarik untuk dilihat, ini adalah masa awal dimana Luffy beserta seluruh timnya untuk menguji coba kekuatan barunya, setelah dua tahun terpisah. Singkat cerita, akhirnya Do Flaminggo dapat dikalahkan oleh Luffy, ya meskipun dengan susah payah.
Lalu apa hubunganya?
Tentu saya tidak akan menyamakan hidup ini sebagaimana yang terjadi di kisah perjalanan Luffy dan kru Topi Jerami. Beberapa poin yang dapat saya ambil adalah ketika semua anggota Topi Jerami di buang oleh Kuma di tempat yang berbeda-beda namun sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing. Tentu hal itu bertentangan dengan ambisi Luffy yang ingin menjadi raja bajak laut.
Disadari atau tidak, dengan dibuangnya seluruh anggota topi jerami, maka mereka akan belajar dan berlatih untuk menjadi lebih kuat, karena dengan kemampuan yang mereka miliki saat itu, tentu masih belum cukup. Jika digambarkan di dunia nyata, setiap orang yang memiliki kelompok atau regu, atau tim, atau lembaga atau apalah, dengan keinginan serta cita-citanya yang begitu besar, tentu hal itu saja tidaklah cukup, dia harus belajar dan berlatih juga, sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Tentu di awal Luffy tidaklah sadar dan juga mau, jika dia harus berpisah dengan seluruh anggota timnya, kesedihan dan kemarahan terlihat jelas pada raut wajahnya, namun kepercayaan dan cinta sebagai sebuah keluarga, akhirnya Luffy merelakan untuk sementara waktu berpisah dengan mereka semua. Seakan Luffy memberikan waktu bagi setiap anggotanya untuk kembali belajar dan berlatih untuk menjadi anggota yang kuat untuk menghadapi pertempuran dan petualangan selanjutnya.
Dalam hidup ini, tentu ambisi dan keinginan kuat untuk menjadi yang terbaik memang sangat dibutuhkan, namunwaktu untuk berlatih dan belajar untuk menjadi lebih baik pada setiap diri anggota tim juga tidak kalah pentingnya. Jika Luffy tidak memberikan waktu bagi krunya untuk berlatih, mungkin anggotanya tidak bisa sekuat saat ini. Jika ini diterapkan di dalam dunia nyata, semangat yang kuat untuk mengembangan potensi diri masing-masing anggota tentu sangat dibutuhkan agar kelak setiap anggota yang ada akan menjadi orang yang memiliki kekuatan yang jauh lebih hebat. Dengan demikian, lembaga atau perahu yang dia miliki (tim) dapat menjadi tim yang hebat pula.
Proses Berpisah
Proses berpisah ini, saya anggap sebagai usaha bagi setiap individu untuk mengembangkan ilmu dan angan-angan dia, Brook misalnya ketika di terpisah dia mengembangkan keahlian di dalam bermain musik. Zoro, ketikan dia berpisah, dia belajar untuk menjadi seorang ahli pedang, begitu juga dengan anggota kru yang lain.
Dalam dunia nyata ini, mungkin ketika dalam suatu tim yang telah memiliki ikatan emosional yang kuat seperti seorang keluarga, saya yakin ketika mereka saling yakin dengan anggota tim (anggap: keluarga), maka suatu saat jika mereka semua telah meiliki kekuatan yang dianggapnya cukup, maka dengan sendirinya hatinya akan memanggil untuk kembali berkumpul.
Namun jika dipaksakan untuk menerjang tentangan yang kedepanya pasti semakin berat, tentu Luffy akan dengan mudah dikalahkan. Begitu juga dengan sebuah tim tadi, jika terus saja dipaksakan untuk tetap maju tanpa memberikan ruang bagi anggotanya untuk belajar dan berlatih lagi, tentu akan sangat sulit untuk mampu menghadapi tantangan dan rintangan kedepanya.
Bagi saya bukan masalah selalu bersama atau tidaknya seluruh anggota tim, melainkan kesiapan dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggotanya lah yang menjadi penentu. Lima atau Sepuluh tahun bukanlah waktu yang lama, bagi seseorang untuk belajar guna menerobos dan menerjang rintangan kehidupan. Hal itu tentu lebih baik, daripada memaksakan bersama namun setiap anggota masih belum mampu menghadapi rintangan kedepanya.
Setelah semua anggota Bajak Laut Topi Jerami terkumpul dengan kekuatanya yang lebih besar, maka mereka akan mampu mengalahkan musuh-musuhnya yang juga semakin kuat. Sama halnya setelah semua anggota tim menempa ilmu dan berlatih, hingga mereka benar-benar kuat (meskipun terpisah-pisah), maka pada saat mereka kembali dan berkumpul, disitulah kekuatan besar juga telah terkumpul, dan siap menghadapi tantangan kehidupan kedepanya.
0 komentar:
Posting Komentar